RSS

Renungan Keluarga : MENCINTAI KELUARGA

BAHAN    : 1 KORINTUS 7:1-16
TEMA    : MENCINTAI KELUARGA
___________________________________________________________________________________

Keluarga yang terkasih...
Keluarga adalah tempat untuk memberikan dasar kehidupan sosial dan tempat anak-anak dibesarkan dan mendapat perhatian penuh selama 24 jam serta merupakan tempat pedidikan yang terutama dan pertama. Keluarga juga menjadi penentu apakah seseorang menjadi baik ataupun buruk dan berkelakuan terpuji atau tercela, berhasil atau tidak dalam kehidupannya. sedemikian pentingnya peran dan fungsi keluarga dalam setiap kehidupan pribadi yang terkait di dalamnya, menyebabkan geraja maupun pemerintah memberikan perhatian yang cukup serius kepada setiap keluarga. Hal ini harus dilakukan terus menerus mengingat sekarang ini angaka perceraian sangat tinggi da banyak anak-anak yang terguncang hidupnya dan harus menjalani sebuah kehidupan yang berat akibat perceraian orang tua mereka. Ada yang berkembang menjadi remaja dan pemuda yang introvert(tertutup), rendah diri dan pendendam. Tetapi yang lebih menyedihkan lagi, banyak yang lari
dari masalah, akhirnya mereka menjadikan rumah sekedar warung, pulang kerumah kalau lapar. Mereka di dalam impian dan kebehagiaan semu, melalui minuman keras dan obat penenang sertagaya hidup yang semau gue. Tentunya kita semua tidak mengiginkan hal-hal yang tadi saya sampaikan terjadi dalam kehidupan keluarga kita. Karena itu mari kita memperhatikan pesan-pesan penting dari Tuhan melalui pembacaan Firman Tuhan yang sudah kita baca tadi. Kalau kita memperhatikan secara seksama pembacaan kita, maka kita akan menemukan beberapa hal penting yang Paulus sampaikan
tentang perkawinan,di antarannya : . Paulus berbicara tentang hubungan suami dan isteri dalam hal pemenuhan kebutuhan biologis, saudara-saudari yang Tuhan Yesus   kasihi, bicara tentang kebutuhan biologis dan pemenuhannya di mimbar gereja, biasanya menjadi suatu yang sangat tabu untuk   di bicarakan, banyak orang yang berpendapat bahwa tempat yang tepat untuk membicarakan hal ini adalah pada acara semina atau   di antara suami dan isteri saja, padahal menurut hemat saya, kedua hal ini penting untuk dibicarakan dalam pertemuan- pertemuan ibadah dan disampaikan lewat mimbar-mimbar gereja. Karena sekarang ini banyak keluarga-keluarga Kristen hancur dan
  berantakan bahkan berujung pada perceraian penyebab utamanya adalah persoalan pemenuhan kebutuhan biologis. Penjeklasan Paulus sangat jelas dan terbuka, ia menyampaikan bahwa suami, isteri harus saling memenuhi kebutuhan biologis,  hal ini sangat berhubungan dengan bahaya percabukanyang sangat besar dalam kehidupan jemaat di Korintus, dan tentunya kehidupan kita sekarang ini. Ia juga dengan tegas mengingatkan bahwa seharusnya suami isteri tidak boleh saling menjauhi  satu dengan yang lain, jika hal ini harus terjadi, maka keputusan ini sudah melalui pembicaraan dan pertimbangan yang matang antara suami isteri. Mari kita renungkan apa yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita sekarang ini, apakah pemenuhan kebutuhan biologis kita
  berjalan dengan baik ataukah mengalami masalah..? Jika berjalan dengan baik, maka kita harus mempertahankan hal itu, tetapi jika mengalami masalah, maka hal itu tidak boleh dibiarkan dan didiamkan. Kita jangan malu dan riskan untuk membahas dan membicarakan hal ini kepada suami atau isteri, kepada pendeta, penatua dan syamas dan atau orang-orang yang dapat kita percayai. Berterus terang akan sangan membantu kita untuk menolong pasangan kita mengalami pemenuhan kebutuhan biologis. yang harus di ingat adalah bahwa kita tidak boleh hanya bisa menuntut, marah, memojokkan dan mengatakan hal-hal yang menyinggung pasangan kita, tetapi marilah dengan bijaksana kita memahami keadaannya dan memberikan semangat dan perhatian kepada pasangan
  kita. Hal ini akan meminimalisir terjadinya perselingkuhan dan munculnya wanita idaman lain dan priaidaman lain. Kita juga harus memberika perhatian yang serius pada pasangan suami isteri yang sudah ada pada situasi di mana sang isteri mengalami menopause. Akhir-akhir ini banyak persoalan yang terjadi pada rumah tangga yang usia pernikahannya di atas 20 tahun. Ada keluarga-keluarga yang harus bercerai, karena suami memiliki WIL bahkan ada suami yang harus meninggal dengan
  cara yang tragis bersama dan atau diatas wanita lain. Salah satu faktor penyebab utamanya adalah tidak terpenuhinya kebutuhan biologis suami karena isteri tidak dapat lagi melayani pemenuhan kebutuhan biologisnya. Ini adalah sebuah realita yang sangat memprihatinkan dan menjadi salah satu persoalan teologis yang segera di tangani dengan memaksimalkan pelayanan pastoral konseling.
  Pesan penting yang dapat kita ambil adalah mari kita menjaga kekudusan perkawinan kita dan kesucian tubuh kita baik sebagai suami maupun sebagai isteri. Bukankah ketika keintiman terjadi dalam rumah tangga kita akan berdampak pada keharmonisan dan kesejahteraan keluarga. Anak-anak kita akan memiliki oraqng tua yang bertanggung jawab dan ada dalam perhatian, didikan yang
  menyiapkan mereka untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang dengan baik.

. Tidak boleh ada perceraian.
  Hal ini juga menjadi sangat penting untuk di perhatikan. Pasangan suami isteri yang dipersatukan oleh Allah tidak boleh bercerai dengan alasan apapun. Sebab ketika seseorang telah menetapkan pasangan hidupnya dan bersedia untuk menikah, maka   tidak ada lagi ruang yang dapat memungkingkannya untuk mengubah dan atau membatalkan perkawian itu. Dalam pernikahan kita
  harus menjadi pasangan yang tepat, bukan mencari pasangan yang tepat. Sebab dengan menjadi pasangan yang tepat kita akan menjadi sosok yang menyenangkan, pengertian sabar dan melihat segala hal yang terjadi dalam perkawinan kita dengan bijaksana. Jika terbesit dalam pikiran kita untuk segera mengakhiri pernikahan kita, maka saya mengajak kita untuk mengingat masa di
  mana awal kita mencintai pasangan kita. Sederhanya kita mengingat pada waktu kita jatuh cinta pada pandangan pertama. Tentunya masa itu adalah masa yang membahagiakan kita. Kita tidak mungkin akan menukar atau menggantikannya dengan apapun di dunia ini, Termasuk di dalamnya mengambil sebuah keputusan yang tidak bijak. Saudara yang terkasih, kebahagiaan keluarga kita terletak pada bagaimana kita mengahargai kehadiran suami, isteri dan anak-anak kita. Mencintai keluarga kita adalah suatu yang sangat penting. Marilah kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih dahulumencintai keluarga kita dan mengandalkan Tuhan Yesus kristus sebagai Tuhan.
Amin.

0 comments:

Post a Comment